Hidayatullah.com–Pasukan penjajah Zionis bekerjasama dengan polisi ‘Israel’ Rabu (19/11/2014) pagi meledakkan rumah keluarga Asy-Syahid Abdur Rahman Shaloudi, di kampung Silwan Al-Quds.
Abdur Rahman Shaloudi merupakan pelaku penabrakan warga Yahudi di stasiun kereta ringan di Al-Quds pada 23 Oktober lalu.
Radio ‘Israel’ menyebutkan, operasi serangan yang dilakukan Shaloudi kali itu menewaskan dua orang warga Yahudi dan melukai 5 warga penjajah lainnya.
Dikutip PIC, pasukan penjajah ‘israel’ memaksa keluarga Shaloudi mengosongkan rumah mereka yang ada di lantai 4 di apartemen kecil di kampung Silwan, sebalah selatan Masjid Al-Aqsha.
Setelah seluruh keluarga Asy-Syahid Shaloudi keluar rumah dan terlunta-lunta di tengah dingin udara, pasukan ‘Israel’ meledakkan flat rumah mereka dengan bom.
Melalui juru bicara pasukan ‘israel’ di Radio ‘Israel’, mereka mengakui penghancuran rumah itu dilakukan sebagai rangkaian dari perang anti teror dan infrastrukturnya.
Radio ‘israel’ menambahkan, Benyamin Natanyahu juga telah mengeluarkan instruksi untuk menghancurkan rumah pelaku serangan heroik di sinagog Yahudi hari Selasa (18/11/2014) dan segera melakukan prosedur khusus untuk menghancurkan rumah pelaku lainnya.
Namun para pengamat ‘israel’ meragukan politik pemerintah Netanyahu berupa pengekangan dan sanksi keras terhadap Palestina akan bisa meredam aksi serangan, bahkan sebaliknya warga Palestina diyakini akan melakukan serangan balik dengan lebih kuat.
Sementara Gerakan perlawanan Hamas menegaskan, operasi penyerangan terhadap sinagog Yahudi Selasa pagi merupakan reaksi alami atas kejahatan ‘israel’ selama ini terhadap Al-Quds dan tempat sucinya.
Menurut Sami Abu Zuhri, jubir gerakan Hamas dalam pernyataan persnya mengatakan, operasi Al-Quds merupakan serangan balasan atas berlanjutnya kejahatan demi kejahatan yang dilakukan Zionis-israel terhadap bangsa Palestina. Termasuk balasan terhadap Yusuf Ramuni, supir bus yang dibunuh secara keji dengan cara dijerat pemukim Yahudi.
“Ini adalah sebuah cara, tidak ada bagi kami selain melindungi rakyat kami dengan menggelorakan Al-Quds. Kami tidak punya pilihan kecuali mengandalkan rakyat kami secara pribadi untuk melindungi tempat sucinya,” ujarnya dikutip PIC.*