“Beta, kalau ingin karir lebih tinggi lagi kamu harus pindah ke Jakarta,” katanya. Yang bilang begini adalah atasan Beta Nury Damayanti, seorang professional asuransi. Beta waktu itu menjabat menejer rekruitmen sebuah perusahaan asuransi yang membawahi wilayah Indonesia timur berkantor di Bali
Diam-diam Beta membenarkan perkataan atasannya itu. “Memang karir saya sudah mentok di Bali. Tak bisa lebih tinggi lagi,” katanya. Betapun akhirnya memutuskan pindah ke Jakarta.
Benar saja, dalam waktu singkat karir Beta melejit. Ia memimpin proyek secara nasional yang prestesius. Di sini ia banyak mendapat prestasi. Salah satunya, proyeknya itu menjadi percontohan asuransi di Asia.
Karir melejit, gaji dan fasilitaspun melangit. Beta mendapat mobil dan apartemen mewah. “Gaji saya 50 juta,” katanya saat ditemui di rumahnya di Kediri awal Agustus lalu.
Yang mengejutkan, karir yang menjadi impian orang banyak itu tiba-tiba ditinggalkan Beta. Dia memilih pulang kampung di Kediri Jawa Timur. Bukan mendapat kerjaan yang lebih baik. Justru di Kediri non job. Alasannya pulang kampung sungguh mengharukan. Apakah itu?
Beberapa waktu di kampung Beta masih merasa nyaman. “Bahkan saya masih sempat jalan-jalan ke luar negeri,” katanya. Makin lama makin tipis uangnya. Ia kemudian mencoba usaha, mulai menjahit dan potong rambut. Gagal semua.
Teringat saat masih di Jakarta, ia pengguna setia laundry, terlintaslah dalam pikiran Beta untuk bikin jasa laundry. Awalnya buka di rumah sendiri, kemudian berkembang kini punya cabang 95 di berbagai kota di Indonesia. Bahkan, orang yang mau invest sudah mengantri. Lantas, apa kiatnya bisa sukses seperti itu?
Sebagian besar cabang itu memakai sistem franchise dengan bendera ‘Deterjen Laundry’. Beta membuka selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin bergabung. Berapa biayanya? Apa kelebihan ‘Deterjen Laundry’?
Semua pertanyaan itu jawabannya ada di dalam video di sini