Hidayatullah.com– Film Islami untuk kalangan Muslim milenial di Indonesia punya potensi pasar yang sangat besar. Hal tersebut dikatakan sutradara Humar Hady yang juga dikenal banyak membuat film-film Islami dalam sebuah diskusi bertema “Muslim Milenial dan Film Positif” yang diseleggarakan oleh Komunitas Pecinta Film Islami (KOPFI) di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/04/2018).
“Bahkan salah satu film terbaru saya (5 Penjuru Masjid) memang menargetkan kalangan Muslim milenial sebagai penontonnya,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com.
Ungkapan senada juga diakui oleh Ketua KOPFI, Kharis Perdana, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam diskusi film tersebut. Kharis mengatakan, walaupun saat ini penonton film Islami masih sedikit dibandingkan film yang mainstream, tapi secara perlahan angka penonton mulai berangsur naik.
Baca: Wapres JK Apresiasi dan Dukung Film Lima Penjuru Masjid
“Walaupun masih kalah dengan film maisntream, tapi saat ini angka penonton film Islami lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan ini harus kita tanggapi secara positif,” terangnya.
Di samping itu, Kharis berharap, para pembuat film Islami harus semakin kreatif untuk membuat film Islami, dan juga bisa menangkap kesukaan dari generasi Muslim milenial yang punya kebiasaan dan pandangan yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.
Adapun aktor dalam film 5 Penjuru Masjid, M Taufik Akbar, menambahkan, keinginannya untuk berkarir di dunia film Islami berangkat dari kemauan untuk berdakwah melalui karya film. Ia merasa punya dampak psikologi yang positif ketika bermain di film Islami.
“Saat ini yang bisa saya lakukan untuk dakwah adalah dengan main film. Itu juga berdampak terhadap psikologi saya sendiri ke arah yang lebih positif lagi. Kita juga saat ini enggak alim-alim banget, tapi setidaknya kita terus mencoba untuk terus lebih baik,” tutup aktor yang akrab disapa Bewok tersebut.*