Hidayatullah.com—Polisi ‘Israel’ menahan seorang pengantin Palestina di kota Arraba selama upacara pernikahannya untuk diinterogasi Ahad lalu. Menurut pembelanya, Shadi Thabbah, yang berbicara kepada media Palestina, mengatakan bahwa kliennya, yang namanya tidak diungkapkan, diambil oleh polisi rezim Zionis saat dia masih mengenakan gaun pengantin putih.
Penggerebekan itu dilakukan pada pernikahannya di Arraba, ‘Israel’ utara yang memiliki populasi Palestina yang besar. Sebuah video yang diposting oleh media lokal menunjukkan pengantin wanita dikawal oleh anggota otoritas negara ilegal ‘Israel’ ke dalam kendaraan polisi.
Thabbah menyatakan bahwa polisi rezim Zionis menahan kliennya selama beberapa jam dengan alasan mengganggu penyelidikan sebelum membebaskannya dan kemudian menempatkannya di bawah tahanan rumah selama lima hari.
“Saya tidak mengerti investigasi mana yang diintervensi oleh pengantin wanita. Pengantin pria tidak hadir dan dia tidak ditangkap, jadi penyelidikan apa yang dibicarakan polisi?” kata Thabbah kepada Al-Jarmaq News.
Setelah penahanan, pasukan polisi menggunakan bom suara dan gas air mata untuk membubarkan massa yang memprotes. Thabbah mengatakan sekitar 150 petugas ikut serta dalam penggerebekan tersebut, menyebabkan kepanikan di antara para tamu pernikahan.
Thabbah mengkritik polisi untuk “penangkapan sewenang-wenang”, yang katanya dilakukan untuk menutupi penilaian salah polisi bahwa pengantin pria ada di sana. Dia menambahkan bahwa dia akan mengajukan pengaduan tentang pelanggaran polisi karena menggunakan “kekuatan berlebihan tanpa alasan yang sah”.
Arraba adalah kota Palestina dengan sekitar 25.000 penduduk yang terletak di wilayah Galilea bawah. Ada hampir dua juta warga Palestina ‘Israel’ yang mewakili 20 persen minoritas di negara itu.
Menurut Adalah, Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di ‘Israel’, memiliki lebih dari 65 undang-undang ‘Israel’ yang mendiskriminasi warga Palestina di ‘Israel’ dan warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan.
Menurut situs berita Arab48, polisi mengatakan bahwa pengantin pria ditangkap minggu lalu dan dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Magistrate Acre dengan syarat dia tidak memasuki Arraba. Polisi rezim Zionis kemudian mengatakan bahwa pengantin wanita dibawa untuk diinterogasi tanpa maksud untuk menangkapnya.*