Pasukan agresor AS dan Inggris aklhirnya mengakui telah gagal mencari senjata kimia dan pemusnah massal yang selama ini dituduhkannya terhadap Saddam Hussein.
Walau telah melakukan penggeledahan ke semua wilayah dan tempat yang dicurigai di Iraq, toh AS akhirnya harus mengaku kecewa. Sebab senjata yang dicari itu akhirnya tak pernah diketemukan. Ini setelah mencari setidaknya 146 dari 1000 tempat yang dicurigai memproduksi senjata kimia dan biologi.
Beberapa penemuan bahan kimia yang pernah ditemukannya di Karbala dan di sebuah rumah sakit di Baghdad oleh beberapa ahli kimia AS beberapa saat lalu justru diakuinya sebagai serbuk putih biasa.
Joseph Cirincione, pakar pengawasan senjata pemusnah massal mengatakan, jika Saddam memiliki senjata kimia dan biologi sebanyak seperti yang dituduhkan AS, maka, AS pasti akan mendapatkannya.
?Kegagalan menemui senjata itu menunjukkan jumlah senjata pemusnah massal Iraq itu jauh lebih kecil dari apa yang dituduhkannya,? katanya.
Ketua Pemeriksa Senjata PBB, Hans Blix yang sejak awal terjun dan memeriksa Iraq dari bulan November tahun lalu, hingga kini menegaskan tak menemukan senjata pemusnah massal apapun di Iraq.
Anehnya, jurubicara pasukan AS di Qatar, Brig Jen Vincent Brooks semalam mengatakan tugas itu amat sulit. Brig mengatakan senjata pemusnah itu kemungkinan telah dihancurkan oleh Iraq. ?Itu tugas yang amat sulit untuk,? katanya. (bnm/cha)