Hidayatullah.com– Seorang komandan tinggi Korps Garda Revolusi Iran mengatakan, hari Jumat (24/2/2023), bahwa Iran akan membunuh sejumlah bekas pejabat tinggi Amerika Serikat, termasuk bekas presiden Donald Trump, atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan komandan militer Qassem Soleimani pada 2020.
“Dengan izin Allah, kami akan dapat membunuh Trump… [bekas menteri luar negeri Mike] Pompeo, [bekas kepala US Central Command General Kenneth] McKenzie dan para komandan militer yang memberikan perintah [untuk membunuh Soleimani],” kata Amirali Hajizadeh, kepala unit luar angkasa Garda Revolusi Iran di kanal televisi pemerintah seperti dilansir Alarabiya.
Hal itu diungkapkan Hajizadeh saat membicarakan perihal serangan misil Iran ke pangkalan udara Ain al-Assad 8 Januari 2020, lima hari setelah kematian Soleimani, yang menewaskan sejumlah tentara Amerika Serikat. Pangkalan Ain Al-Assad yang terletak di bagian barat Iraq menampung pasukan AS.
Soleimani, yang memimpin Quds Force – pasukan bagian dari Korps Garda Revolusi Iran di luar negeri, tewas dalam serangan udara di Baghdad Iraq. Serangan tersebut diperintahkan oleh Trump.
Sejak itu, para pejabat Iran berulang kali mengatakan bahwa negaranya akan menuntut balas kematian Soleimani, sebab serangan terhadap Ain Al-Assad saja tidak mencukupi.
Bulan lalu, dalam peringatan tahun ketiga kematian Soleimani, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan bahwa sudah pasti Iran akan menuntut balas kematiannya.
Pada November 2022, pemimpin tertinggi spiritual Syiah Iran Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran “tidak akan pernah melupakan” pembunuhan Soleimani, seraya menambahkan bahwa Teheran tetap berkomitmen untuk menuntut balas kematiannya.*