Hidayatullah.com – Rusia telah mengundang Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS di kota Kazan pada tanggal 22-24, menurut Menteri Luar Negeri Rusia pada Senin (09/09/2024).
Tahun lalu, BRICS mengundang Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab untuk menjadi anggota. Menurut Reuters, undangan tersebut bertujuan untuk mempercepat upaya mereka untuk merombak tatanan dunia yang dianggap sudah ketinggalan jaman.
Menlu Rusia Sergei Lavrov saat ini sedang melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi.
Pada bulan Januari, dua sumber yang mengetahui secara langsung masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa Riyadh masih mempertimbangkan undangan untuk bergabung dengan BRICS.
Salah satu dari mereka mengatakan bahwa ada keuntungan-keuntungan yang menjanjikan untuk bergabung dengan blok yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan ini, karena China dan India adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi.
Baca juga: Kecam Dominasi Dolar AS, Anwar Ibrahim: Malaysia akan Gabung BRICS
Pada bulan Februari, seorang sumber resmi di Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi belum menanggapi undangan untuk bergabung dan masih dalam pertimbangan.
Riyadh sedang menimbang-nimbang pilihannya dengan latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China serta Rusia.
Menghangatnya hubungan Arab Saudi dengan China telah membuat khawatir sekutu lamanya, AS, yang hubungannya terkadang tegang dalam beberapa tahun terakhir.
Arab Saudi bekerja sama erat dengan Rusia dalam hal kebijakan minyak melalui OPEC+.
Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab bergabung dengan BRICS pada bulan Januari. Argentina memutuskan untuk tidak bergabung. Presiden Javier Milei, yang mulai menjabat Desember lalu, memilih untuk memperdalam hubungan dengan Amerika Serikat.*