Hidayatullah.com– Sebuah perusahaan yang berbasis di Pakistan mengeluarkan permintaan maaf kepada warga Dublin, setelah “kesalahan manusiawi” pada informasi di sebuah website yang dikelolanya menyebabkan ribuan orang memenuhi jalan-jalan di ibu kota Republik Irlandia itu guna menyaksikan pawai Halloween yang sebenarnya tidak ada.
Rekaman video pada Kamis malam (31/10/2024), menunjukkan kerumunan orang berbaris di kedua sisi Jalan O’Connell menunggu prosesi boneka raksasa Halloween yang dibuat oleh salah satu kelompok teater paling terkenal di Irlandia, Mácnas yang berbasis di Galway.
Bertie Brosnan, seorang sineas, lewat akun X miliknya mengatakan bahwa dia merekam gambar selama 40 menit. Dari Parnell Square West – di kedua sisi jalan – orang tampak berkerumun 5 hingga 10 baris sepanjang jalan hingga ke ujung. Ada ribuan orang di sana, bahkan trem yang biasa mondar-mandir di daerah itu terhalang jalannya di kedua jalur.
Ribuan orang itu datang untuk melihat pawai, yang tercantum di dalam daftar acara di situs web My Spirit Halloween.
Ketika kerumunan massa yang penasaran mulai diminta membubarkan diri karena tidak ada acara tersebut, mereka mulai curiga ada yang berbuat iseng.
Namun, perusahaan pengelola website itu – yang berbasis di Pakistan – kemudian mengumumkan permintaan disebabkan kesalahan manusiawi sederhana yang dilakukan oleh stafnya.
Website itu keliru mengumumkan akan ada acara pawai Halloween oleh Mácnas pada hari Kamis 31 Oktober mulai pukul 7 malam sampai pukul 9 malam, setelah salah satu staf menyalin ulang daftar acara tahun lalu kemudian memasukkannya ke kalender tahun ini.
Website tersebut, yang mengumpulkan informasi berbagai acara di seluruh dunia, memiliki ranking cukup tinggi dalam pencarian Google tentang Halloween. Informasi tentang pawai itu juga disebarluaskan lewat media sosial.
“Kami sangat malu dan sangat tertekan, dan sangat menyesal,” kata Nazir Ali, pengelola website tersebut, kepada Irish Times seperti dilansir The Guardian Sabtu (2/1/2024).
“Itu merupakan kesalahan kami dan kami seharusnya mengecek ulang untuk memastikan pawai itu benar-benar ada. Namun, surat kabar melaporkan bahwa kami mengunggahnya dengan sengaja dan ini sangat, sangat salah,” kata Ali, menegaskan bahwa hal tersebut murni kesalahan tidak disengaja.
“Ini baru Halloween, coba sekarang pikirkan berapa banyak orang yang diberi informasi yang salah secara online tentang isu-isu lain,” komentar salah satu pengguna X, mengingatkan orang tentang risiko kabar palsu alias fake news.
Sejumlah pengguna medsos lain menertawakan kemalasan orang Irlandia untuk memeriksa kebenaran informasi yang diterimanya. Bahkan, banyak orang berkumpul di area jalan yang bukan menjadi rute pawai yang disebut dalam informasi keliru itu.*