Hidayatullah.com–Pesawat perang Amerika Serikat menembaki para pejuang Taliban hingga menewaskan 15 hingga 20 orang yang diduga pejuang Taliban di Afghanistan selatan sebagai serangan terakhir dari gelombang kekerasan baru yang melanda negara itu, kata militer AS, Minggu.
Pejuang itu tewas ketika tentara pimpinan-AS mendapat serangan senjata kecil dan roket dari pejuang dan memanggil pesawat dan helikopter serang di provinsi Helmand, kata militer AS dalam satu pernyataan.
"Pesawat dan helikopter serang AS melawam musuh. Taksiran awal kerusakan karena pertempuran mengindikasikan 15 hingga 20 musuh tewas," kata pernyataan yang berpihak pada Amerika itu menambahkan.
Sebuah kendaraan milik penyerang juga rusak akibat serangan itu, kata pernyataan tersebut.
Pernyataan itu mengatakan tidak ada tentara koalisi pimpinan-AS terluka dalam pertempuran di Grishk, distrik di provinsi Helmand yang rusak karena pemberontakan, yang dihantam oleh gelombang baru serangan pejuang dalam beberapa bulan belakangan ini.
Di Afghanistan tenggara, yang diduga sebuah bom tepi jalan menghantam sebuah mobil PBB yang membawa staf pemilihan Afghanistan, merusak kendaraan itu tapi tidak menimbulkan korban, kata polisi, Minggu.
Tidak ada dari lima penumpang yang naik kendaraan yang ditandai-PBB itu terluka ketika bom tersebut diledakkan dengan kendali jarak jauh di daerah Ali Shir di provinsi Khost, kata Mohammad Ayoob, komandan polisi di provinsi itu.
Satu hari sebelumnya yang diduga pejuang Taliban menyerang dan menewaskan seorang hakim dan dua pejabat lainnya dalam satu serangan saat mereka pulang dari makan malam di distrik Nad Ali ke Lashkar Gah, ibukota Helmand.
"Saat mereka datang dari jamuan makan malam mereka diserang dan tewas dalam perjalanan mereka kembali ke Lashkar Gah," kata kepala keamanan provinsi Amanullah, yang menggunakan satu nama. Ia mempersalahkan serangan itu pada Taliban.
Pejuang Taliban Minggu mengaku telah mengeksekusi seorang kepala polisi distrik dan tujuh orang lainnya yang berada di antara 13 sandera yang ditangkap dalam serangan di markas pemerintah distrik di Afghanistan selatan, kata jurubicara pejuang.
"Nanay Agha, kepala polisi distrik Mian Wisheen, telah diadili dan dieksekusi oleh pengadilan kami", karena bekerjasama dengan tentara AS, kata Abdul Latif Hakimi, jurubicara rezim Taliban yang telah tumbang, melalui telpon satelit dari satu lokasi yang tak diketahui.
Hakimi mengatakan tujuh sandera yang lain telah dieksekusi pada pukul 17 waktu setempat (pukul 19.30 WIB). Tidak ada pejabat pemerintah yang segera ada untuk mengomentari mengenai pernyataan itu.
Kebanyakan korban itu adalah para pendukung pemerintah boneka yang jelas memihak Amerika Serikat (AS).
Pejuang Taliban juga menembakkan sedikitnya tiga roket, satu dari roket itu jatuh dekat sebuah pos terdepan militer AS, ke kota Kandahar di Afghanistan selatan Minggu dinihari.
Pejuang telah meningkatkan serangan pada pasukan pimpinan-AS dan sasaran pemerintah beberapa bulan belakangan ini.
Meskipun ada kehadiran 18.000 personil pasukan pimpinan-AS yang masih tetap di Afghanistan setelah jatuhnya Taliban akhir 2001, namun hingga kini, perlawanan tetap tiada henti. Bahkan dikabarkan masih menyerang tentara setempat dan pasukan asing.
Bagaimanapun, serangan terhadap pasukan Taliban itu tidak akan serta merta membuat kebencian mereka jadi berhenti terhadap Amerika yang telah merampas tanahnya. (ant/afp/cha)