Hidayatullah.com–Sebuah konferensi internasional guna mempromosikan keuangan Islam di Spanyol dan negara-negara Eropa akan digelar di Madrid. Konferensi tersebut mengangkat tema “Beyond the Crisis: Islamic Finance in the New Financial Order”.
“Acara pembukaan dan sesi utama akan diselenggarakan di Madrid Stock Exchange,” kata Abdullah Turkistani, Direktur Islamic Economic Research Center Universitas King Abdulaziz, yang akan menyelenggarakan konferensi itu bersama Center for Islamic Economics and Finance (CIEF) dari IE Business School, Spanyol.
Menurut keterangan Turkistani, sekitar 30 pakar keuangan Islam dari Arab Saudi, Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, India, dan beberapa negara lainnya, akan ikut serta dalam konferensi tersebut.
Khusus untuk Arab Saudi, konferensi itu juga ditujukan untuk meningkatkan kerjasama antara dunia usaha dengan institusi pendidikan di Arab Saudi dan Spanyol.
Turkistani dan beberapa profesor dari Universitas King Abdulaziz bertemu dengan Rafael Puyol Antolin dan Jose Luiz Estevez sebagai Presiden dan Direktur dari IE Business School dan CIEF. Para penyelenggara bertemu Sabtu lalu di Universitas Jeddah guna mendiskusikan bagaimana membuat acara tersebut meraih sukses besar.
“Kami juga mendiskusikan tentang topik dan para pembicara utamanya,” ujar Turkistani kepada Arab News.
CIEF di IE Business School didirikan tahun lalu dengan dukungan dari Universitas King Abdulaziz. Pihak King Abdulaziz menyediakan tenaga-tenaga pengajar berkualitas serta mengarahkan program studi ekonomi dan keuangan Islam.
Estevez menjelaskan, konferensi tersebut akan menyelenggarakan 4 workshop yang meliputi teknologi baru di lembaga-lembaga publik dan swasta, produk dan peraturan hukum keuangan Islam, asuransi dan perbankan, serta pengenalan terhadap sistem keuangan Islam.
“Setiap workshop akan dipandu oleh dua orang pakar; satu dari Spanyol atau Eropa dan satu dari Saudi. Dan akan diikuti oleh 25-30 peserta,” kata Estevez.
“(Acara itu) agak berbeda dengan konferensi-konferensi lainnya. Akan seperti konferensi kerja,” katanya, seraya menambahkan sebuah buku berisi hasil diskusi dari konferensi juga akan diterbitkan.
Estevez optimis acara itu akan memberikan sumbangan besar untuk kemajuan keuangan Islam di negara-negara Barat.
Asisten profesor dan peneliti dari Universitas King Abdulaziz, Ahmed Beloufi, mendesak negara-negara nonmuslim untuk memperkenalkan produk keuangan yang bebas riba, karena penduduk muslim di Barat tidak kecil. Ia juga menyerukan perlunya penguatan sektor keuangan Islam di negara-negara seperti Bahrain, Sudan, dan Malaysia.
Beberapa media yang melansir berita tentang konferensi di Madrid ini tidak menyebutkan tanggal acaranya. Tapi menurut agenda yang tertera di Associazione per lo Sviluppo di Strumenti Alternativi e di Innovazione Finanziaria, Milan, konferensi akan digelar pada 16-17 Juni 2010. [di/an/hidayatullah.com]