Hidayatullah.com—Petugas keamanan menutup galeri yamg memajang karya seorang artis internasional Kuwait, hari Selasa lalu, karena lukisannya yang dianggap tidak pantas, lansir Kuwait Times, Kamis (08/03/2012).
“[Petugas] menilai lukisan itu tidak pantas dan terlalu berani,” kata seniman Shurooq Amin, yang pernah menggelar karyanya di 16 galeri, termasuk 10 galeri di luar negeri.
Kepada harian setempat Amin mengatakan, petugas kemungkinan datang setelah seorang pengunjung merasa tersinggung dengan lukisannya, lalu memutuskan untuk melaporkan hal itu.
Petugas mendatangi galeri LM yang berada di Al Salhiya Mall sekitar pukul 10 malam hari Senin, atau tiga jam setelah pameran lukisan Amin berjudul ‘Dunia Seorang Pria’ dibuka. Mereka mengambil lukisan yang diyakini Amin menjadi sumber kontroversi, sebelum menutup galeri itu.
“Kami tidak akan berhenti karena kami menuntut kebebasan berideologi kami yang dijamin konstitusi,” kata Amin, yang juga merupakan penyair berbahasa Inggris dan telah menerbitkan tiga buku.
Meskipun kehidupan masyarakat Kuwait relatif lebih bebas dibanding negara Arab lainnya, namun masih ada kelompok masyarakat yang sangat peduli dengan nilai kesopanan masyarakat setempat.
Awal pekan ini, kelompok baru bernama Al Adalah mengusulkan rancangan undang-undang yang melarang penggunaan pakaian “seronok” di pantai-pantai Kuwait dan melarang operasi bedah plastik.*