Hidayatullah.com–Pihak Keamanan Negara Libanon menangkap aktor Libanon Ziad Itani pada hari Jum’at atas tuduhan menjadi mata-mata dan bekerja sama dengan Israel. Demikian laporan Al-Bawaba, Sabtu (25/11/2017).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Keamanan Negara mengatakan bahwa Itani diyakini telah memberikan informasi kepada dan berkomunikasi dengan Israel.
Penangkapan Itani dilakukan “setelah pengawasan secara cermat selama berbulan-bulan di dalam dan di luar Libanon dan setelah keluarnya perintah langsung dari [Kepala Keamanan Negara] Mayor Jenderal Tony Saliba.”
Aktor tersebut dilaporkan telah dikenai dakwaan.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Itani mengaku mengawasi para politisi berpangkat tinggi, dan menjalin hubungan dengan orang-orang yang dekat dengan mereka dalam rangka untuk mengetahui informasi mengenai kehidupan dan pekerjaan mereka sehari-hari, dan memusatkan perhatian pada gerakan mereka.
Itani juga mengaku “memberikan banyak informasi tentang dua politisi terkemuka,” yang mana identitas mereka akan diungkap pada pernyataan selanjutnya, kata pihak Keamanan Negara.
Itani dikatakan telah bekerja untuk menormalkan hubungan dengan Israel dan mempromosikan ideologi Zionis di kalangan para cendekiawan.
Pernyataan itu melaporkan bahwa Itani “menyediakan informasi tentang reaksi di kalangan warga Libanon dari semua fraksi usai perkembangan politik terbaru di Libanon lebih dari dua pekan terakhir,” yang mengacu pada krisis yang mengelilingi pengunduran diri mengejutkan Perdana Menteri Saad Hariri pada 4 November.
Pihak Keamanan Negara mengatakan telah menyerahkan kasus Itani ke pengadilan, dan informasi lebih lanjut akan diberikan kepada publik Libanon di kemudian hari.
Sumber berpangkat tinggi di pengadilan mengatakan kepada harian The Daily Star bahwa Itani ditangkap atas tuduhan berkolaborasi dengan “musuh”/Israel.
Ketika ditanya tentang keakuratan laporan bahwa Itani menyediakan informasi tentang Menteri Dalam Negeri Libanon, Nouhad Machnouk, untuk memudahkan upaya pembunuhan rahasia, sumber itu mengatakan investigasi difokuskan pada komunikasi Itani dengan Israel “pada ihwal ini”.*