Hidayatullah.com–Ribuan orang Kurdi hari Sabtu (17/3/2018) menelusuri jalan-jalan di kota Hannover, Jerman, guna memprotes serangan militer Turki atas wilayah Kurdi di Suriah.
Para demonstran juga memprotes penjualan senjata Jerman ke Turki, lapor Euronews.
Banyak dari pengunjuk rasa itu meneriakkan “Erdogan Teroris keluar dari Kurdistan,” merujuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang bulan lalu memerintahkan serangan atas milisi Kurdi yang berbasis di bagian utara Suriah.
Milisi itu, YPG, selama ini bersama pasukan Amerika Serikat menggempur kelompok ISIS alias Daesh di Suriah. YPG dituding pemerintah Ankara sebagai kepanjangan tangan PKK.
Sebagian demonstran mengibar-kibarkan bendera bergambar tokoh Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Polisi setempat mengatakan mereka sedang mengevaluasi rekaman-rekaman video yang ada guna mengidentifikasi orang-orang tersebut.
PKK selama tiga puluh tahun berjuang demi mendapatkan hak otonomi yang lebih luas bagi suku Kurdi di Turki. Pemerintah Ankara mencap PKK sebagai kelompok teroris yang berusaha melepaskan diri dari wilayah Turki.
Hari Ahad pagi (18/3/2018), Erdogan mengatakan bahwa tentara Turki dan Free Syrian Army (FSA), pasukan gabungan milisi oposisi penentang rezim Bashar Al-Assad, telah mengambil alih kendali atas kota Afrin.
Mengutip Presiden Erdogan, kantor berita pemerintah Turki Anadolu menyebutkan bahwa kota tersebut sudah dikuasai sepenuhnya sejak pukul 08:30 waktu Turki.
Afrin, yang dikenal sebagai pemukiman orang Kurdi dalam dokumen-dokumen Kesultanan Utsmani, dikuasai Turki dan pasukan pendukungnya menyusul penarikan diri YPG dari kota itu akhir pekan kemarin, setelah bertempur dua bulan menghadapi invasi pasukan Turki.
Pasukan oposisi Suriah dukungan Turki dikabarkan memasuki wilayah itu sebelum fajar hari Ahad.
Menurut sumber-sumber Kurdi, lebih dari 150.000 orang terpaksa pergi meninggalkan rumah mereka di kota itu belum lama ini.*