Hidayatullah.com—Setiap 40 detik satu orang menemui ajalnya dikarenakan bunuh diri, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelang World Suicide Prevention Day hari Selasa 10 September. Memperingatkan bahwa hanya segelintir negara yang memiliki strategi pencegahan bunuh diri.
Dilansir Euronews, data WHO menyebutkan sekitar 800.000 orang setiap tahun meninggal dunia karena bunuh diri, lebih dari seperempat dari jumlah tersebut terjadi di negara-negara yang terkategori berpendapatan rendah atau menengah.
Pada tahun 2016, bunuh diri merupakan penyebab utama kedua kematian di kalangan orang muda berusia 15-26 tahun, setelah kecelakaan lalu lintas.
Hari Senin (9/9/2019), WHO mengatakan bahwa hanya 38 negara di seluruh dunia yang memiliki strategi pencegahan bunuh diri nasional.
Menurut lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, cara paling efektif untuk mengurangi angka bunuh diri adalah pemerintah membatasi akses pestisida. Menenggak racun pestisida merupakan cara paling banyak kedua yang dipakai orang untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Seperlima kasus kematian akibat bunuh diri di dunia menggunakan pestisida.
Data WHO juga menunjukkan bahwa di negara-negara kaya, pelaku bunuh diri kebanyakan laki-laki yaitu tiga kali lebih banyak dibanding wanita. Sedangkan di negara-negara menengah dan miskin, persentase pelaku bunuh diri antara lelaki dan perempuan tidak jauh berbeda.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hasil riset juga menunjukkan bahwa meskipun ada orang yang gagal bunuh diri berusaha mengulanginya, tetapi tidak sedikit mereka yang gagal bunuh diri tetapi kemudian berhasil diselamatkan justru kemudian menjalani kehidupan yang produktif.*