Hidayatullah.com—Hungaria akan “mengerahkan pasukan” di perbatasan selatan yang bersebelahan dengan Serbia untuk melindungi garis depan Uni Eropa, jika Turki mewujudkan ancamannya untuk membuka “pintu-pintu gerbang ke Eropa” bagi para pengungsi, kata Perdana Menteri Viktor Orban.
PM Hungaria itu mendirikan pagar di perbatasan negaranya dengan Serbia guna menghalangi rute migrasi dari kawasan Balkan, di mana ribuan orang berbondong-bondong dari Timur Tengah menuju Eropa di puncak krisis pengungsi tahun 2015.
Uni Eropa bergantung kepada Turki dalam meredam kedatangan pengungsi ke Eropa setelah kesepakatan tahun 2016 ditandatangani guna menutup rute menuju Eropa lewat kawasan Aegea (antara Turki dan Yunani).
Turki, yang saat ini menampung 3,6 juta pengungsi Suriah, mengancam akan “membuka pintu-pintu gerbang” guna memberikan jalan bagi para pengungsi ke Eropa apabila Uni Eropa menentang serangan militer yang dilakukannya di bagian utara Suriah.
“Pekan-pekan mendatang akan diputuskan apa yang bakal dilakukan Turki terhadap orang-orang itu,” kata Orban dalam wawancara hari Rabu malam (16/10/2019) dengan HirTV seperti dilansir Euronews. “Kemungkinannya ada dua, memulangkan mereka kembali ke Suriah atau melepaskan mereka ke Eropa,” kata Orban.
“Apabila Turki memilih yang terakhir, orang-orang ini (pengungsi) akan tiba di perbatasan selatan Hungaria dalam jumlah yang sangat besar,” kata Orban, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa harus menambah pemberian dana ke Turki untuk membangun tempat untuk orang-orang Suriah.
“Jika Turki melepaskan ratusan ribu (pengungsi) lagi, maka kami merasa perlu untuk mengerahkan pasukan guna melindungi perbatasan Hungari dan garis depan Serbia-Hungaria, dan saya tidak ingin ada pihak-pihak yang kemudian mengatakan bahwa kami seharusnya tidak melakukan hal itu,” kata Orban.
Orban sudah mengupayakan hubungan yang lebih baik dengan Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan direncanakan akan melawat ke Budapest awal bulan depan.
Sejak memulai serangan ke wilayah Suriah bagian utara pada 9 Oktober guna membuat apa yang Turki sebut sebagai zona aman, pasukan pemerintah Ankara membombardir kota-kota Suriah yang dikontrol pasukan Kurdi Suriah sejak mereka mengalahkan militan ISIS alias Daesh alias IS dengan bantuan pasukan Amerika Serikat.
Wakil Presiden AS Mike Pence saat ini sedang berada di Ankara guna meyakinkan Turki agar menghentikan serangan militer terhadap pasukan Kurdi.*