Hidayatullah.com—Proses penjurian pada Musabaqah Hafalan Al-Qur’an dan Hadits (MHQH) yang dimulai sejak Ahad (19/6) pagi kemarin di Lembaga Penjaminan Mutu dan Pendidikan (LPMP) Jl. Nangka No. 60 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan selesai lebih cepat dari jadwal yang ada, yaitu hingga hari ini. Di luar perkiraan, semua rangkaian lomba telah kelar dalam sehari. Untuk Senin (20/6) ini, diisi dengan kegiatan informal.
Ada lima cabang perlombaan dalam MHQH yang diikuti 189 peserta ini, yaitu 30 juz (37 orang), 20 juz (40 orang), 15 juz (33 orang), 10 juz (35 orang) dan hadits (44 orang).
Sebenarnya, penghafal yang diundang dalam kegiatan Atase Agama Kedutaan Arab Saudi bekerjasama dengan Kementerian Agama RI itu lebih dari jumlah di atas. Banyak peserta yang sebelumnya telah diterima namun batal hadir di lokasi acara tanpa kejelasan. Jumlahnya antara 15-20 orang.
Terkait peserta yang tidak jadi hadir ini, Koordinator Sekertariat Panitia MHQH, Gunaim Ikhsan mengatakan bahwa mereka akan diberikan sanksi.
“Tidak akan dipanggil kembali (pada musabaqah berikutnya),” tegas Gunaim kepada Hidayatullah.com di ruang kerja panitia di Lembaga Penjaminan Mutu dan Pendidikan (LPMP) Jl. Nangka No. 60 Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan kemarin.
Kenapa? Mereka di-blacklist karena, kata lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta tersebut, telah menutup peluang bagi penghafal lainnya.
Banyak hafidz (penghafal Al-Qur’an) telah mendaftar pada gelaran yang disponsori oleh Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud ini. Sebagian mereka, jelas Gunaim, tidak lolos registrasi karena keterbatasan kuota. Ketika peserta yang telah lolos tidak jadi hadir, berarti mereka telah menutup pintu bagi yang lainnya.
“Terlepas dari apapun penyebab mereka tidak bisa hadir,” lanjut pengurus Divisi Dakwah dan Musabaqah Kedubes Arab Saudi di Jakarta itu.
Gunaim juga menjelaskan tujuan utama dari MHQH sebagai ajang pengkaderan generasi baru, memperbanyak para penghafal Al-Qur’an.
“Bukan (hanya) kualitasnya,” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, target lain dari lomba ini yaitu; bagi peserta musabaqah diharapkan bisa menjadi kader-kader bangsa yang peduli kepada agama dan negaranya serta dapat melaksanakan Al-Qur’an sebaik-baiknya; bagi masyarakat dapat termotivasi untuk lebih rajin belajar dan memahami Al-Qur’an sehingga dapat mengamalkannnya; dan bagi lembaga-lembaga Islam agar dapat memberikan pendidikan khusus tentang Al-Qur’an kepada anak didiknya.
Peserta lomba saat ini tinggal menunggu pengumuman pemenang yang akan disampaikan pada penutupan musabaqah di Masjid Istiqlal, Jakarta Selasa (21/6) besok.*
Keterangan foto:
Salah seorang peserta 30 juz sedang mengikuti lomba