Hidayatullah.com–Demonstrasi besar-besaran yang menewaskan lebih dari 10 orang dan 377 ditangkap di Iran membuat masyarakat dunia prihatin.
Dilansir dari Anadolu Agency pada Selasa (02/01/2017), dalam sebuah pernyataan tertulis, Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel meminta pemerintah Iran untuk menghormati hak para demonstran untuk berkumpul dan untuk secara damai menyelesaikan persoalan mereka.
“Setelah konfrontasi akhir-akhir ini, semakin penting semua pihak menahan diri dari tindakan kekerasa,” ujarnya.
Dalam pernyataan lain, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan demonstrasi di Iran adalah urusan dalam negeri negara tersebut.
“Kami mengungkapkan harapan bahwa situasinya tidak akan berkembang dalam skenario pertumpahan darah dan kekerasan,” katanya.
Baca: Iran Diguncang Demontrasi Anti Pemerintah dan Anti Mullah
“Interferensi eksternal yang mengganggu situasi tidak bisa diterima,”lanjutnya.
Ribuan orang Iran pada hari Kamis lalu memenuhi jalan-jalan di kota-kota di timur laut Masyhad dan Kashmar untuk memprotes kenaikan harga komoditas dan kesalahan kelola pemerintah, menurut laporan media setempat.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan dalam ciutannya di Twitter: “Menonton acara di Iran dengan perhatian. Penting agar warga negara memiliki hak untuk berdemonstrasi secara damai.”
Baca: 10 Orang Tewas dalam Protes Anti-Rezim di Seluruh Iran
Sementara itu, Global Affairs Canada, sebuah departemen di pemerintahan Kanada yang mengelola hubungan diplomatik dan konsuler, meminta otoritas Iran untuk menegakkan dan menghormati hak asasi manusia dan demokrasi.
“Kanada akan terus mendukung hak-hak fundamental warga Iran, termasuk hak kebebasan berekspresi.”
Protes dan kerusuhan pecah dimulai ketidakpuasan yang meningkat atas kenaikan harga dan dugaan korupsi, serta kekhawatiran akan campur-tangan Iran dalam perang di Suriah dan Iraq.
Aksi protes besar-besaran dimulai sejak hari Kamis (28/12/2017), dengan cepat menyebar menjadi demonstrasi anti-pemerintah di seluruh Negara, membuat ribuan rakyat Iran turun ke jalan.
Demonstrasi dimulai di Mashhad, kota terbesar kedua di Iran lalu menyebar ke Nishapur, Shahrud, Kermenshah, Qom, Rasht, Yazd, Qazvin, Zahedan, Ahvaz, dan kota-kota lainnya.
Untuk menanggapi unjuk rasa di berbagai kota, pemerintah Iran menyatakan akan membatasi akses terhadap aplikasi pengirim pesan Telegram dan Instagram. Selain itu, muncul sejumlah laporan tentang kehilangan akses internet di sejumlah wilayah.*/Sirajuddin Muslim