Hidayatullah.com—Ratusan pemuda dan pemuda hari Rabu (25/12/2013) mengikuti puncak acara Qur’anic Generation (QGen) Big Fest.
Kegiatan yang berlangsung tepat di milad ketiga Qur’anic Generation (QGen) ini berusaha memberi motivasi para pemuda untuk berjuang di jalan Allah.
Acara yang dimotori oleh salah satu organisasi kepemudaan di Arrahman Quranic Learning (AQL) itu bertujuan untuk membangkitkan peradaban al-Qur’an di Indonesia.
Di Kantor AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan itu, ratusan pemuda dari berbagai penjuru Jabodetabek meluangkan waktu libur mereka.
Selain pimpinan AQL, Ustadz Bachtiar Nasir, turut hadir beberapa artis ibukota seperti Dude Herlino, Teuku Wisnu, Ramzi, dan Meyda Sefira.
Menuju Cahaya Islam
Dalam acara itu, para remaja diharapkan bisa mengambil pelajaran dari proses hijrah para artis menuju cahaya Islam.
Sebelumnya, sejak 20-23 Desember, terdapat beragam perlombaan seperti fotografi, futsal, renang, menulis ide bisnis, tilawah al Quran, hafidz al Quran, cerdas cermat Islami, film pendek, dan poster Islami, serta stand-up dakwah.
Sekitar 50 sekolah gabungan Madrasah Aliyah (MA) dan SMU se-Jabodetabek, mengikuti berbagai perlombaan tersebut.
“Acara ini berawal dari motivasi Ustadz Bachtiar yang bilang, QGen sudah saatnya tidak main dipinggiran lagi dan harus lebih kreatif,”tutur Rendi Prathama, Ketua Panitia QGen Big Fest.
Alumni mahasiswa Trisakti jurusan Teknik Perminyakan ini mengakui adanya anggapan masyarakat tentang pemuda Islam yang tidak gaul.
“Remaja masjid identik dengan cupu dan kuper. Nah, gimana kita bisa bikin remaja masjid gaul, keren dengan landasan Al-Qur’an dan Assunah,”ulasnya.
Padahal mereka tetap bisa berprestasi. Bakat-bakat mereka menjadi keunggulan dalam menegakkan panji Islam. Peserta QGen Big Fest, Sarah Mardhiyatuzziyaadah, salah satu buktinya.
Diusianya yang ke-16 tahun, Sarah sudah menyandang gelar mahasiswa jurusan bahasa Arab.
Menghapal Qur’an dirasakan sulung dari tujuh bersaudara itu, memudahkannya menyerap pelajaran baru.
Bahkan, Ia pernah ditawari menjadi asisten dosen di kampusnya, STIU Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan.
“Aku diminta ustadz buat ngajar, Kak,” ucap perempuan yang baru saja menamatkan hapalan 30 juz itu.
Festival ini sekaligus sebagai momen pemetaan dakwah. Lebih lanjut Rendi menuturkan, respon masyarakat bisa menunjukkan seberapa besar ketertarikan anak muda dalam berkomitmen terhadap kebangkitan Islam.*