Hidayatullah.com—Australia mengumumkan akan membeli pesawat pengintai tanpa awak (drone) dari Amerika Serikat untuk melindungi daerah perbatasan negara dan kepentingan ekonominya.
Pesawat-pesawat tanpa awak itu akan ditempatkan di pangkalan udara di Adelaide dan memberikan kemampuan pertahanan berupa “kapabilitas pengintaian maritim yang belum pernah ada sebelumnya,” kata Perdana Menteri Tony Abbot dilansir BBC (13/3/2014).
Pesawat-pesawat pengintai itu akan digunakan untuk melindungi sumber-sumber energi, imbuh Abbot.
Pesawat, yang masih diujicobakan oleh angkatan laut Amerika Serikat itu, dapat bertahan melayang diudara selama 33 jam.
Jumlah drone yang akan dibeli Australia dari Amerika Serikat tersebut belum ditentukan.
“Kami benar-benar membutuhkan pertahanan yang kuat, keamanan nasional sama pentingnya dengan keamanan ekonomi, bagi pemerintahan negara kami,” kata Abbot.
“Australia memiliki sekitar 11% luas samudera dunia, karena itu sangat penting bagi kami memiliki kemampuan pengawasan maritim yang efektif,” imbuhnya.
Drone jenis MQ-4C Triton itu merupakan jenis pesawat tanpa awak untuk pengintaian. Pesawat tersebut bisa melayang hingga ketinggian 55.000 kaki dengan rentang sayap sekitar 40 meter.
Menurut Abbot, pembelian pesawat pengintai itu akan mendongkrak investasi ekonomi di selatan Australia sekitar A$100 juta atau US$90 juta.
Pengumuman pembelian pesawat pengintai itu dilakukan bersamaan dengan meningkatnya aktivitas angkatan laut Australia menghalau kapal-kapal para pencari suaka dan mengarahkannya ke peraian Indonesia.*