Hidayatullah.com– Gereja Mormon, yang resminya bernama Church of Jesus Christ of Latter-day Saints (LDS), dan firma investasinya dikenai denda $5 juta terkait kepemilikan saham dalam jumlah besar yang disembunyikannya.
LDS dan firma investasinya, Ensign Peak Advisers, menggunakan “shell company” untuk menyembunyikan portofolio saham senilai $32 miliar, kata US Securities and Exchange Commission seperti dilansir BBC Rabu (22/2/2023).
Ensign Peak akan diminta membayar denda $4 juta dan Gereja Mormon $1 juta.
Keduanya membantah melakukan kesalahan.
“Kami menuduh bahwa manajer investasi gereja LDS, dengan sepengetahuan gereja, berusaha keras untuk menghindari pengungkapan investasi gereja, tidak memberikan kepada komisi dan investor publik informasi pasar yang akurat,” kata Gurbir Grewal, direktur divisi penegakan SEC, dalam sebuah pernyataan.
Komisi pengawas pasar finansial itu mengatakan Gereja Mormon dan Ensign Peak menggunakan perusahaan-perusahaan cangkang untuk menyembunyikan investasi yang terus tumbuh dalam bentuk saham, yang telah mencapai lebih dari $30 miliar pada tahun 2018, dengan alasan khawatir hal itu dapat menyebabkan publisitas negatif.
Pengumuman SEC tersebut memberikan pengetahuan langka tentang bagaimana Ensign Peak mengembangkan sekaligus menyembunyikan sebagian besar investasi Gereja Mormon.
Gereja yang dilahirkan di Amerika Serikat itu memiliki lebih dari 16 juta anggota di lebih dari 30.000 kongregasi di 160 negara di dunia.
Ensign Peak merupakan firma berbasis di Salt Lake City yang didirikan oleh LDS pada 1997. Ensign Peak diperkirakan mengelola total setidaknya $100 miliar atas nama Gereja Mormon.
Menurut pihak regulator, firma itu telah membuat 13 perusahaan cangkang dengan lokasi yang tersebar di seluruh penjuru Amerika Serikat.
Perusahaan cangkang (shell company) adalah perusahaan yang hanya ada di atas kertas tidak memiliki kantor maupun karyawan dan tidak memiliki aktivitas bisnis apapun. Jenis perusahaan ini dapat digunakan untuk menyamarkan kepemilikan usaha dari regulator atau publik. Tujuan pembuatannya, mulai dari sekedar menyembunyikan aset sampai untuk menghindari pajak atau alat pencucian uang.
Antara 1997 dan 2019 perusahaan cangkang, bukannya Ensign Peak, yang mengajukan laporan investasi triwulanan Gereja Mormon kepada SEC, kata pihak regulator.*