Hidayatullah.com– Seorang remaja pelajar sekolah menengah atas dari Wisconsin, Amerika Serikat, membunuh ibu dan bapaknya demi mendapatkan modal untuk membunuh Presiden Donald Trump, kata FBI.
Nikita Casap, 17, dikenai tuduhan menghilangkan nyawa ibunya, Tatiana Casap, 35, dan bapak tirinya Donald Mayer, 51, yang ditemukan tewas di rumah mereka pada 28 Februari.
Hasil penggeledahan terbaru menunjukkan bahwa ponsel tersangka berisi material berkaitan dengan sebuah kelompok neo-Nazi bernama Order of Nine Angles beserta puji-pujian untuk Adolf Hitler.
Penyidik juga menemukan tulisan-tulisan anti-Semit yang di dalamnya dipaparkan tentang rencana pembunuhan Trump sebagai bagian dari upaya penggulingan pemerintahannya, menurut dokumen pengadilan seperti dilansir BBC Ahad (13/4/2025).
Remaja lelaki itu dijerat pasal pembunuhan disengaja tingkat satu dan tujuh dakwaan pidana lain, termasuk menyembunyikan mayat dan pencurian identitas.
Ibu dan bapaknya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa ketika aparat setempat mengunjungi rumah mereka di desa Waukesha, dekat Milwaukee, setelah remaja itu tidak hadir di sekolah selama dua pekan.
Donald Mayer tewas akibat satu luka tembak, sementara Tatiana Casap tewas akibat luka tembak lebih dari satu pada atau sekitar tanggal 11 Februari, menurut berkas kasus tersebut.
Di hari kedua mayat korban ditemukan, tersangka diberhentikan di tengah jalan oleh polisi di negara bagian Kansas saat mengendarai mobil Volkswagen Atlas keluaran 2018 milik Donald Mayer, kata pihak penyidik.
Di dalam kendaraan itu ditemukan pistol Smith & Wesson 0,357 milik Mayer, empat kartu kredit milik pasangan tersebut, sejumlah perhiasan berharga, brankas yang dibongkar dan mata uang senilai $14.000 yang sebagian besar terselip di dalam Alkitab, menurut berkas perkara.
Sejumlah tulisan yang ditemukan petugas menunjukkan pandangan supremasi kulit putih yang dianut tersangka dan seruan untuk dilakukannya pembunuhan terhadap Trump sebagai awal dari revolusi politik, menurut penjelasan dari surat penggeledahan.
Kedua pembunuhan itu tampaknya dilakukan demi mendapatkan modal finansial yang dibutuhkan pelaku untuk melancarkan rencananya, kata pihak penyidik.
Dokumen pengadilan menduga tersangka berbicara dengan orang-orang di Rusia perihal rencana pembunuhan ibu dan bapaknya.
Pihak berwenang mengatakan remaja itu membayar biaya pembelian sebuah drone dan bahan peledak yang akan dipergunakan dalam sebuah serangan dan dia memiliki rencana untuk melarikan diri ke Ukraina.
“Dia berhubungan dengan pihak-pihak lain untuk membahas rencananya untuk membunuh presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat,” menurut laporan hasil penyelidikan.
Remaja itu dijadwalkan akan dihadirkan pada sidang pendahuluan pada tanggal 9 April. Dia belum mengajukan sikap atas dakwaan tersebut, mengaku bersalah atau tidak bersalah.
Dia selanjutnya akan dihadirkan pada 7 Mei dalam sidang pembacaan dakwaan, di mana dia secara resmi akan dikenai sejumlah dakwaan, menurut Waukesha County Court.
Saat ini remaja itu ditempatkan di dalam tahanan dan dimungkinkan untuk keluar dengan jaminan uang $1 juta.*