Hidayatullah.com—Entah apa yang ada di benak pemimpin Libya, Moammar Qadhafi. Meski negaranya sedang dikeroyok Barat, ia masih bisa main catur. Senin (13/06/2011) kemarin, televisi pemerintah memperlihatkan rekaman Qadhafi asyik bermain catur dengan kepala Persatuan Catur Dunia (FIDE) saat pertempuran antara pasukan pendukungnya dengan pemberontak berkecamuk di banyak medan,
Tayangan menunjukkan Qadhafi dengan ketua FIDE Kirsan Ilyumzhinov tersebut ditonton Muhammad, putra sulung pemimpin Libya itu. Qadhafi, yang terakhir terlihat di depan umum ketika ditampilkan di televisi menyambut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma di Tripoli pada 30 Mei, mengenakan jubah cokelat dan kacamata hitam.
Televisi itu tidak menyebut tempat pertandingan catur. Tapi Ilyumzhinov mengatakan bahwa ia bermain catur melawan Qadhafi di Tripoli Ahad (12/06/2011), di sebuah tempat yang dirahasiakan.
“Pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam. Kami bermain catur dengan Qadhafi,” kata Ilyumzhinov.
Ilyumzhinov memainkan catur dengan Gaddafi sambil membahas konflik Libya.
Ilyumzhinov mengutip Qadhafi yang mengatakan tidak berniat meninggalkan Libya. Permainan catur berakhir dengan seri, ujar Ilyumzhinov.
“Ini suatu kehormatan besar bagi saya berada di sini, untuk melihat bahwa Anda terlihat sangat baik dan sehat, karena banyak orang mungkin memiliki informasi yang salah …,” ujar Ilyumzhinov kepada pemimpin Libya itu.
Pertandingan catur itu terjadi saat pertempuran antara pasukan Qadhafi dengan pemberontak berkecamuk di Libya, dengan korban dilaporkan jatuh di Zintan.
Penguasa menyatakan telah melumpuhkan perlawanan di Zawiyah di barat ibu kota negara tersebut.
Sementara itu, di tempat berbeda, pemerintah Jerman telah mengakui pemberontak sebagai perwakilan sah bangsa Libya. Pengakuan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle saat berkunjung ke Benghazi, Libya.
Dengan pengakuan ini berarti tambah pula intervensi negara Eropa atas Libya. *