Hidayatullah.com–Perdana Menteri Essam Sharaf menyatakan bahwa dirinya akan merombak kabinet dalam satu pekan ke depan, namun rakyat Mesir yang marah akibat lambatnya reformasi menyatakan tidak puas.
Menurut Sharaf, ia juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Mansur El Essawy untuk mengambil tindakan cepat guna mengembalikan ketertiban dan keamanan di Mesir.
Para demonstran menolak langkah perombakan kabinet Sharaf, yang disampaikannya lewat televisi. Mereka mengancam akan melanjutkan aksi protes di Lapangan Tahrir, yang telah membuat lalu lintas kota Kairo macet selama empat hari terakhir.
Sementara itu di kota Alexandria dan Suez, ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes kelambatan proses pengadilan pejabat rezim Husni Mubarak.
Mereka menilai, para petugas polisi dan kehakiman yang merupakan sisa-sisa rezim Mubarak, mengulur waktu persidangan orang-orang yang dituduh melakuka kejahatan sebelum demonstrasi besar 25 Januari silam.
“Kami datang ke Tahrir dan tidak akan beranjak pergi, karena Mubarak dan rezimnya belum diadili,” kata Nader Al Sayid, mantan pemain sepak bola yang ikut berbaur dengan 2.000 demonstran lainnya.
Demonstran di Alexandria mengusung banner yag bertuliskan “kami menolak pernyataan Sharaf”, dan mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk menggelar aksi protes yang lebih besar.*