Hidayatullah.com—Seorang bekas agen Central Intelligence Agency (CIA) ditangkap dan dijerat dakwaan melakukan aksi mata-mata untuk kepentingan China dalam skema yang melibatkan seorang kerabatnya yang juga bekerja untuk CIA, kata Departemen Kehakiman Amerika Serikat hari Senin (17/8/2020).
Dikatakan dalam sebuah pernyataan Depkeh AS bahwa Alexander Yuk Ching Ma, 67, ditangkap hari Jumat dengan tuduhan melakukan konspirasi bersama seorang kerabatnya, yang juga bekas agen CIA, menyampaikan informasi rahasia ke agen-agen intelijen China. Tuduhan kriminal itu diungkap hari Senin.
Ma, seorang pria China yang menjadi warga naturalisasi AS mulai bekerja di CIA pada tahun 1982, dan memiliki akses keamanan Top Secret yang memungkinkannya memperoleh dan melihat dokumen dan informasi sangat rahasia. Pihak kejaksaan mengatakan Ma meninggalkan CIA pada tahun 1989 dan tinggal dan bekerja di Shanghai, China, sebelum pindah ke Hawaii pada tahun 2001.
Kejaksaan mengatakan seorang kerabat yang tidak disebutkan namanya yang bekerja sama dengan Ma juga pernah bekerja untuk CIA, tetapi mengundurkan diri dari dinas intelijen itu pada tahun 1983 menyusul tuduhan mereka menggunakan posisi resminya untuk membantu warga-warga China memasuki wilayah Amerika Serikat, lapor Reuters.
Masih menurut kejaksaan, sekitar tahun 1998 kerabat Ma tersebut dinyatakan bersalah membuat pernyataan palsu kepada sebuah lembaga pemberi kredit. Namun, kerabat Ma itu yang kini berusia 85 tahun tidak dijerat dakwaan dalam kasus yang sekarang ini disebabkan mengidap penyakit kognitif tingkat lanjut.
Ma memulai aksi mata-matanya untuk China pada Mei 2001, ketika dia dan kerabatnya itu memberikan informasi kepada China tentang personel-personel CIA, operasi-operasinya dan metode-metode penyembunyian komunikasi.
Kejaksaan mengatakan sebagian dari suatu pertemuan direkam dalam video yang menampakkan Ma sedang menghitung uang tunai $50.000 yang diterimanya sebagai imbalan dari informasi rahasia AS yang diberikannya kepada China.
Dokumen pengadilan mengatakan setelah pindah ke Hawaii, Ma berusaha mendapatkan pekerjaan di FBI untuk mendapatkan akses informasi rahasia pemerintah AS yang dapat diberikannya kepada agen intelijen China.
Kantor FBI di Honolulu mempekerjakan Ma sebagai penerjemah kontrak pada tahun 2004, menurut dokumen pengadilan.
CIA dan FBI menolak untuk memberikan komentar tentang pertanyaan mengapa perlu waktu lama untuk menangkapnya. Pengacara Ma, Craig Jerome, juga belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar, lapor Reuters.
South China Morning Post menyebut Ma merupakan pria kelahiran Hong Kong. Sesaat sebelum diringkus, kepada seorang agen FBI yang sedang dalam penyamaran dia mengatakan bahwa dia ingin “ibu pertiwi negeri kelahirannya” sukses. Ma terancam hukuman penjara seumur hidup apabila divonis bersalah.*